Dalam upaya meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran pemilih terkait pemilu dan pemilihan, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI August Mellaz sarankan Pendidikan pemilih sebagai proses penyampaian informasi kepada masyarakat saat menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Literasi Politik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), di Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Dilansir dalam kpu.go.id, Augus Mellaz menyampaikan pendidikan pemilih yang dilakukan KPU merupakan upaya meningkatnya literasi kepemiluan masyarakat, tumbuhnya kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga Negara.
Selain itu, pendidikan pemilih ini akan menggugah sikap kritis masyarakat, dan masyarakat pun akan teredukasi untuk mencegah dan menolak beragam potensi kescurangan dalam pemilu/pemilihan sehingga dapat terwujutnya partisipasi pemilih yang rasional, mandiri, dan berdaulat.
“Pemilu selalu diwarnai oleh kompetisi tetapi pemilu yang sering kali kita lupa sebenarnya juga dimaknai sebagai satu sarana integrasi nasional. Tentu dalam konteks jejaring pendidikan politik maupun pendidikan pemilih. Saya kira bisa mengawalinya KPU memiliki niat seperti itu kita akan coba secara internal,” kata August, yang dikutip dalam kpu.go.id.
August juga mengungkapkan pendidikan pemilih ini akan meningkatkan kuantitas dan kualitas pemilu/pemilihan di Indonesia secara substansial, mengingat pemilu serentak 2024 sudah semakin dekat.
Di akhir, ia menegaskan KPU dengan berbagai program nya akan akan terus berupaya untuk mengintegrasikan program yang satu dengan lainnya. Jika integrasinya sudah ada kemudian pembahasan 2024 dengan segala dinamikanya kita bisa rumuskan maka kita bisa bergerak untuk melibatkan pihak-pihak kementrian lembaga untuk menyusun setidaknya bagaimana dengan tema pemilu 2024 kedepan.
Setelah itu, KPU akan menyusun bagaimana strategi yang yang perlu dilakukan secara bersama. Ia menambahkan KPU mungkin harus berjalan sampai tingkatan tertinggi. Bagaimana pola kerjasama yang bisa kita lakukan apakah general, menompang harus dibahas agar pemilu 2024 mendatang dapat berjalan dengan baik.