Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) menjalin kerja sama dengan Asia e University (AeU) Malaysia di bidang pengembangan pendidikan digital di Asia.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan di Gedung Rektorat UICI, jalan Rasuna Said, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, pada Selasa (14/06/2022).
Kerja sama antara UICI dengan AeU tersebut meliputi bidang penelitian dan program penulisan paper bersama antara dosen UICI dengan AeU; program magang internasional; summer course; pelatihan bersama di bidang artificial intelligence, blockchain dan webinar internasional; dan kerja sama lainnya yang diperlukan kedua pihak (mutual interest).
Dalam sambutannya, Rektor UICI Prof. Laode Masihu Kamaluddin mengaku senang dengan kerja sama yang baru saja ditandatangani. Ia mengatakan UICI terbuka untuk menjalin kerja sama dengan berbagai institusi.
“Ini pagi yang luar biasa. Kita kedatangan tamu dari Malaysia untuk menjalin kerja sama pengembangan pendidikan digital. UICI adalah perguruan tinggi yang terbuka dan siap untuk bekerja sama dengan institusi manapun,” kata Prof. Laode
Prof. Laode menjelaskan UICI merupakan perguruan tinggi yang baru, berdiri pada 15 Januari 2021. Di mana izin pendiriannya diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
UICI, lanjut Prof. Laode, hadir untuk memenuhi kebutuhan talenta digital di Indonesia. Hal tersebut merupakan syarat utama agar Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Sementara itu, Deputy Vice Chancellor AeU Prof. Dr. Titik Khawa Abdul Rahman berharap antara UICI dengan AeU dapat terjalin kerja sama yang erat.
“Semoga MoU hari ini terjalin kerja sama yang erat dari segi research, publication, dan juga exchange expertise di antara dua universitas kita,” katanya.
Ia mengaku terkesan dengan teknologi pembelajaran yang ada di UICI, di mana perkuliahan bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.
“Saya sangat kagum dengan teknologi yang ada di UICI. Teknologi teaching and learning di UICI sangat advance yang menggunakan AR, VR, artificial intelligence, untuk membantu para mahasiswa mengikuti perkuliahan,” tambahnya.
Seperti diketahui UICI merupakan perguruan tinggi digital pertama di Indonesia. Dalam sistem pendidikannya, UICI mengembangkan platform Artificial Intelligence Digital Simulator Teaching Learning System (AI DSTLS).
Dengan platform tersebut, pendidikan di UICI bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Saat ini, UICI telah membuka lima program studi, yakni Informatika, Sains Data, Bisnis Digital, Komunikasi Digital, dan Psikologi.
Sementara itu, AeU merupakan universitas multinasional kolaboratif yang didirikan di bawah naungan 34 anggota Asia Cooperation Dialogue (ACD).
Sejak 2007, AeU telah berkembang menjadi salah satu penyedia e-education terkemuka dan terus bekerja sama dengan universitas, institusi, dan perusahaan untuk membuat pendidikan tinggi yang berkualitas dan pembelajaran seumur hidup lebih mudah diakses dan terjangkau di kawasan Asia dan di seluruh dunia.
Sebagai penggerak utama e-education dan Asian Credit Transfer System (ACTS), AeU memandang dirinya sebagai fasilitator yang dapat dimanfaatkan oleh institusi pendidikan di Asia untuk meningkatkan aksesibilitas lintas batas.